Jakarta -
Pemimpin nasional Indonesia selanjutnya akan menghadapi tantangan
berat, karena dalam 12 tahun ke depan, Indonesia akan kehabisan cadangan
minyak bumi.
"Ada beberapa tantangan berat negara dalam 20 tahun ke depan. Siapapun yang memimpin bangsa, dia akan hadapi," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam orasinya di hadapan ribuan buruh peserta Seminar Internasional bertema Perjuangkan Negara Sejahtera untuk Buruh dan Rakyat Indonesia, di Jakarta, Selasa (5/2).
Selain bahan bakar minyak (BBM) yang akan langka, karena cadangan minyak bumi bersisa 12 tahun lagi, Indonesia juga akan kehabisan cadangan gas dalam 34 tahun ke depan, dan cadangan batubara hingga 79 tahun ke depan.
"Itu makanya harga minyak dunia naik terus. Harus ada persiapan. Kalau tidak harus impor 100 persen dari luar," kata Prabowo.
Masalah lainnya adalah adanya ledakan penduduk tiap tahun dimana 3,8 juta penduduk lahir yang harus diberi makan. Keberadaan penduduk baru ini mengakibatkan upah buruh di Indonesia selalu rendah, karena selalu ada tambahan pekerja baru setiap tahun.
"Menghadapi ini, kita butuh pemerintahan cerdas. Kita butuh Indonesia Incorporated, kita harus bersatu. Kita harus kumpulkan otak terbaik bangsa kita atasi ini. Jepang dan Korea pernah atasi ini," jelas dia.
Secara khusus Prabowo mengatakan dirinya bervisi melaksanakan pasal 33 UUD 1945, yang mengamanatkan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Ia mengatakan dirinya bukan bermaksud menasionalisasi perusahaan atau membuat pengusaha jadi miskin, namun menggalang seluruh rakyat dari kalangan pengusaha dan buruh membangun hidup bersama.
"Saya hanya ingin kita agar kuat bersama. Yang kuat silahkan lebih kuat, namun bantu yang lemah agar kuat. Jangan zero sum game, saya menang Anda kalah. Tapi kita menang bersama," tegas Prabowo.
Sebagai contoh, saat ini ada pertentangan keras antara buruh dan pengusaha terkait sistem outsourcing pekerja. Menurut dia, masalah itu bisa selesai bila dipahami bahwa yang penting bagi buruh adalah mereka butuh keamanan sosial.
"Dia butuh RS kalau sakit plus obat, dia butuh sekolah untuk anaknya, dan butuh angkutan kalau kerja. Kalau ini bisa diberikan ke rakyat, masalah outsourcing tak terlalu kritikal. Secara prinsip saya tak setuju outsourcing, tapi pengusaha global belum tentu mau repot. Kita bangun iklim dia tertarik investasi. Bukan seta merta menekan pengusaha. Kalau diganggu dia pindah," jelas Prabowo yang digadang sebagai capres terkuat itu.
Masalah lainnya adalah kebocoran anggaran negara. Menurut Prabowo, di APBN 2012 saja, Pemerintah sebenarnya bisa menghemat hingga Rp 259 triliun dari anggaran bersifat sosial yang kurang jelas, sehingga bisa digunakan mendorong roda ekonomi masyarakat.
Catatannya itu didasarkan pada adanya anggaran kontribusi sosial sebesar Rp 61 triliun di APBN, lalu anggaran perjalanan dinas Rp 21 triliun, anggaran bantuan sosial (bansos) Rp 61 triliun, anggaran untuk berbagai subsidi Rp 90 triliun, dan anggaran bantuan lainnya sebesar Rp 26 triliun.
"Kunci lainnya adalah membersihkan yang korup dengan penegakan hukum," tegasnya.
"Ada beberapa tantangan berat negara dalam 20 tahun ke depan. Siapapun yang memimpin bangsa, dia akan hadapi," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam orasinya di hadapan ribuan buruh peserta Seminar Internasional bertema Perjuangkan Negara Sejahtera untuk Buruh dan Rakyat Indonesia, di Jakarta, Selasa (5/2).
Selain bahan bakar minyak (BBM) yang akan langka, karena cadangan minyak bumi bersisa 12 tahun lagi, Indonesia juga akan kehabisan cadangan gas dalam 34 tahun ke depan, dan cadangan batubara hingga 79 tahun ke depan.
"Itu makanya harga minyak dunia naik terus. Harus ada persiapan. Kalau tidak harus impor 100 persen dari luar," kata Prabowo.
Masalah lainnya adalah adanya ledakan penduduk tiap tahun dimana 3,8 juta penduduk lahir yang harus diberi makan. Keberadaan penduduk baru ini mengakibatkan upah buruh di Indonesia selalu rendah, karena selalu ada tambahan pekerja baru setiap tahun.
"Menghadapi ini, kita butuh pemerintahan cerdas. Kita butuh Indonesia Incorporated, kita harus bersatu. Kita harus kumpulkan otak terbaik bangsa kita atasi ini. Jepang dan Korea pernah atasi ini," jelas dia.
Secara khusus Prabowo mengatakan dirinya bervisi melaksanakan pasal 33 UUD 1945, yang mengamanatkan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Ia mengatakan dirinya bukan bermaksud menasionalisasi perusahaan atau membuat pengusaha jadi miskin, namun menggalang seluruh rakyat dari kalangan pengusaha dan buruh membangun hidup bersama.
"Saya hanya ingin kita agar kuat bersama. Yang kuat silahkan lebih kuat, namun bantu yang lemah agar kuat. Jangan zero sum game, saya menang Anda kalah. Tapi kita menang bersama," tegas Prabowo.
Sebagai contoh, saat ini ada pertentangan keras antara buruh dan pengusaha terkait sistem outsourcing pekerja. Menurut dia, masalah itu bisa selesai bila dipahami bahwa yang penting bagi buruh adalah mereka butuh keamanan sosial.
"Dia butuh RS kalau sakit plus obat, dia butuh sekolah untuk anaknya, dan butuh angkutan kalau kerja. Kalau ini bisa diberikan ke rakyat, masalah outsourcing tak terlalu kritikal. Secara prinsip saya tak setuju outsourcing, tapi pengusaha global belum tentu mau repot. Kita bangun iklim dia tertarik investasi. Bukan seta merta menekan pengusaha. Kalau diganggu dia pindah," jelas Prabowo yang digadang sebagai capres terkuat itu.
Masalah lainnya adalah kebocoran anggaran negara. Menurut Prabowo, di APBN 2012 saja, Pemerintah sebenarnya bisa menghemat hingga Rp 259 triliun dari anggaran bersifat sosial yang kurang jelas, sehingga bisa digunakan mendorong roda ekonomi masyarakat.
Catatannya itu didasarkan pada adanya anggaran kontribusi sosial sebesar Rp 61 triliun di APBN, lalu anggaran perjalanan dinas Rp 21 triliun, anggaran bantuan sosial (bansos) Rp 61 triliun, anggaran untuk berbagai subsidi Rp 90 triliun, dan anggaran bantuan lainnya sebesar Rp 26 triliun.
"Kunci lainnya adalah membersihkan yang korup dengan penegakan hukum," tegasnya.
Penulis:
No comments:
Post a Comment